2. berikanlah kesimpulan dari perbandingan 3 negara tersebut!
jawab
1. perbandingan parkir otomatis
INDONESIA :
Dalam upaya menangani masalah lalu lintas Jakarta,
sistem parkir on-street memegang peranan penting. Untuk mendukung solusi
ini, memang masih banyak terdapat kekurangan terutama dalam teknologi
sehingga pengawasan parkir on-street masih sangat diperlukan. Pengawasan
parkir on-street ini harus menjadi bagian tak terpisahkan dari konsep
pengembangan lalu-lintas yang perlu diimplementasi pada tingkat kota
yang teraglomerasi atau provinsi. Pelaksanaan dan pengoperasian sistem
parkir on-street tidak memerlukan pendanaan yang signifikan dari
pemerintah kota namun moda transportasi perkotaan dapat diubah dalam
waktu yang relatif singkat.
Penataan parkir on-street dapat menjadi solusi yang signifikan dalam pengembangan transportasi berkelanjutan, dengan menargetkan 3 tujuan sebagai berikut:
Penataan parkir on-street dapat menjadi solusi yang signifikan dalam pengembangan transportasi berkelanjutan, dengan menargetkan 3 tujuan sebagai berikut:
- Parkir on-street menciptakan aksesibilitas ke pusat kota dan kondisi lingkungan di area dengan zona parkir menjadi lebih baik.
- Meningkatnya efisiensi ekonomi. Mengoptimalkan kebutuhan mobilitas yang meningkat sangat penting, karena kemacetan menjadi semakin sering yang menghambat lalu-lintas (baik transportasi umum maupun pribadi) dan memfasilitasi pembangunan ekonomi dengan lebih efektif dengan mengembangkan infrastruktur transportasi.
- Selain kedua aspek tersebut diatas, investasi pendapatan parkir sangat dibutuhkan sehingga pendapatannya dapat berkontribusi untuk pengembangan transportasi umum serta terciptanya sistem parkir yang lebih transparan.
Fungsi utama dari pengenaan biaya parkir adalah untuk
mengurangi permintaan akan lahan parkir, hingga tercipta keseimbangan
antara demand dan supply. Dengan menaikkan biaya, permintaan parkir
dapat dikurangi. Tujuannya adalah bahwa kendaraan sebaiknya parkir untuk
waktu singkat di area-area parkir on-street dan untuk parkir dengan
waktu lama dapat menggunakan off-street, inilah yang harus terlihat
dalam sistem tarif. Pembatasan parkir harus dilakukan di lebih banyak
tempat dan diharapkan memperkuat persaingan antara transportasi umum
dengan kendaraan pribadi. Permintaan terhadap transportasi publik akan
meningkat sebanding dengan menurunnya penggunaan kendaraan pribadi.
Sangat penting bagi pemerintah lokal untuk mendukung transportasi umum
dengan menentukan tarif yang lebih besar terhadap penggunaan kendaraan
pribadi (seperti biaya parkir). Maka dari itu, pemerintah perlu untuk
mengetahui berapa jumlah kendaraan yang parkir, berapa lama, dan
mengapa?
Di beberapa kota di Eropa dan di Hongaria khususnya, pemerintah wajib mengimplementasi parkir on-street terutama pada area dengan tingkat okupansi parkir lebih dari 70 %. Oleh karena itu, prinsip-prinsip manajemen lalu-lintas saat ini perlu untuk diawasi secara intensif.
Di beberapa kota di Eropa dan di Hongaria khususnya, pemerintah wajib mengimplementasi parkir on-street terutama pada area dengan tingkat okupansi parkir lebih dari 70 %. Oleh karena itu, prinsip-prinsip manajemen lalu-lintas saat ini perlu untuk diawasi secara intensif.
Manajemen Parkir di Jakarta
Sistem parkir on-street yang baik adalah sistem yang
keseluruhannya secara teknis dan operasional sangat kompleks, dan
subsistemnya saling menyesuaikan. Saat ini tidak ada unsur-unsur dari
sistem ini yang diterapkan di Jakarta, sehingga pemerintah kota maupun
operator tidak memiliki akses informasi yang dapat dipercaya mengenai
operasi dan kemungkinan keberhasilannya.
Tanpa mengetahui tingkat penggunaan parkir, dan
kurangnya informasi mengenai pendapatan parkir perhari, diskusi hanya
dapat dilakukan seputar operasi, tapi tidak mencakup bagaimana mengelola
ekonominya. Padahal, salah satu alat yang terbukti efektif dalam
mengontrol lalu-lintas di kota-kota yang padat adalah dengan mengelola
parkir. Pengaturan parkir di satu sisi memungkinkan intervensi langsung
dalam menyelesaikan konflik lalu lintas, dan disisi lain secara tidak
langsung mempengaruhi lalu lintas di kota karena menghasilkan pendapatan
potensial yang signifikan, jika pendapatan yang berasal dari uang itu
digunakan untuk pengembangan transportasi kota.
Saat ini, Jakarta telah mengimplementasi parkir
on-street namun belum sepenuhnya dilihat sebagai sebuah sistem dan
transparansi masih belum terlihat. Hal ini diakibatkan pemerintah tidak
memiliki akses informasi setiap harinya mengenai pendapatan parkir,
trend parkir, kecepatan sirkulasi, dan mengapa terjadi perubahan
-perubahan biaya parkir hari ke hari. Transparansi belum terlihat di
Jakarta dimana sistem yang ada saat ini tidak menyediakan faktur bukti
pembayaran dalam setiap transaksi sehingga sangat sulit untuk menentukan
seberapa realistis informasi yang tersimpan, terutama dalam
mengeta¬¬hui berapa jumlah kendaraan yang terparkir. Saat ini sistem di
Jakarta masih bergantung pada pegawai parkir, yang secara langsung
bertanggungjawab dalam data-data mengenai jumlah dan berapa pendapatan
yang dihasilkan. Data parkir yang tersedia hanya dapat diakses oleh
operator, dan dikumpulkan secara lokal, sehingga akses terhadap
informasi tersebut sangat sulit bahkan tidak memungkinkan. Hal ini
menjadikan penghitungan finansial sistem tidak dapat diandalkan.
Sistem pembayaran parkir di Jakarta belum transparan
karena orang yang menerima pembayaran adalah orang yang juga memeriksa
apakah pengguna parkir telah membayar atau belum. sistem ini sarat
dengan penyalahgunaan, karena pembayaran dan pengawasannya dilakukan
oleh orang yang sama. Dalam operasinya, praktek yang diterapkan Jakarta
masih mengundang pertanyaan, karena uang yang dibayarkan jatuh ke banyak
tangan. Proses ini sangat terbuka, dan banyak pihak yang memiliki akses
terhadap uang tersebut. Sistem ini juga belum bisa dibilang modern
karena terbatasnya cara pembayaran yang dapat dilakukan. Operator
memiliki tanggung jawab untuk menyediakan cara paling mudah dalam
membayar. Dalam sistem parkir modern, kesempatan membayar lebih
bervariasi karena dapat dilakukan baik dengan smart card, credit card
bahkan pembayaran dengan sms.
JEPANG :
Di Jepang, sepeda adalah alat
transportasi yang paling banyak digunakan. Namun, dengan banyaknya
pengguna sepeda juga menimbulkan masalah terutama masalah parkir. Minimnya
ruang parkir sepeda menimbulkan masalah tersendiri dengan banyaknya
para pengendara sepeda yang mengambil tempat-tempat di ruang publik yang
sebenarnya dapat digunakan oleh pejalan kaki.
Jepang memiliki solusi masalah parkir
sepeda ini dengan cara yang unik dan kreatif. Terbatasnya lahan di atas
tanah untuk ruang parkir, mereka mengatasi solusi ruang parkir sepeda
ini dengan membuat parkir sepeda bawah tanah otomatis. Selain aman dari
cuaca panas atau hujan, dengan parkir sepeda bawah tanah ini juga aman
dari pencurian.
SINGAPORE :
Hamilton Scotts, apartemen kelas premium di Singapura, menawarkan kemewahan dalam bentuk parkir. Setiap pemilik apartemen di Hamilton Scotts diberi garasi pribadi yang bisa menampung dua mobil.
Uniknya, garasi pribadi itu terletak di dalam setiap apartemen mereka! Sebuah dinding kaca memisahkan garasi dari ruang tamu, sehingga pemilik apartemen dan tamunya bisa berlama-lama melihat koleksi mobil mewah mereka dari sofa.
Sistem garasi yang menyatu dengan ruang tamu ini cukup sederhana. Saat pemilik apartemen memasuki gedung, mereka harus memarkir mobil mereka di dalam lift kaca.
Sementara pemilik apartemen ke atas lewat lift terpisah. Lift khusus kemudian mengangkat mobil hingga kondominium yang sesuai dan mobil diparkir otomatis dalam garasi kaca yang terlihat dari ruang tamu.
Menghadapi tantangan ini, tim arsitek dan insinyur yang bertanggung jawab atas pembangunan menawarkan konsep yang jauh lebih baik, yakni parkir di ruang tamu.
" Ini bukan hanya sebuah tempat parkir mobil," jelas CEO perusahaan pengembangan real estate KOP Properties.
Ini adalah cara yang inovatif untuk menggunakan mobil mewah sebagai bagian dari dekorasi ruang. Desain yang unik memungkinkan pemilik supercar menampilkan harta berharga mereka, bukannya menyembunyikan mereka di garasi bawah tanah.
Hamilton Scotts adalah bangunan pertama di dunia yang menawarkan sistem parkir yang unik dan canggih ini.
Selain garasi pencakar langit, bangunan ini juga akan menawarkan fitur modern seperti gym, ruang konferensi, Jacuzzi, dan kolam renang outdoor.
2. jadi kesimpulannya setiap negara mempunya sistem parkir otomatis itu berbeda beda, meskipun tujuannnya sama, tetapi konsepnya berbeda beda dengan apa yang di butuhkan oleh negara itu sendiri
sumber:
http://www.itdp-indonesia.org/what-we-do/tdm/sistem-parkir-canggih-untuk-jakarta-2/
https://www.mobgenic.com/wp-content/uploads/2013/06/japan-underground-bike-storage-parking-system-by-giken-2.jpg
https://www.dream.co.id/dinar/cuma-ada-di-singapura-parkir-mobil-di-ruang-tamu-1412238.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar