Rabu, 29 November 2017

perbandingan sistem cerdas dalam 3 negara(parkir otomatis)

1. buatlah perbandingan sistem cerdas pada 3 negara di asia!
2. berikanlah kesimpulan dari perbandingan 3 negara tersebut!

jawab

1. perbandingan parkir otomatis
INDONESIA :
Dalam upaya menangani masalah lalu lintas Jakarta, sistem parkir on-street memegang peranan penting. Untuk mendukung solusi ini, memang masih banyak terdapat kekurangan terutama dalam teknologi sehingga pengawasan parkir on-street masih sangat diperlukan. Pengawasan parkir on-street ini harus menjadi bagian tak terpisahkan dari konsep pengembangan lalu-lintas yang perlu diimplementasi pada tingkat kota yang teraglomerasi atau provinsi. Pelaksanaan dan pengoperasian sistem parkir on-street tidak memerlukan pendanaan yang signifikan dari pemerintah kota namun moda transportasi perkotaan dapat diubah dalam waktu yang relatif singkat.
Penataan parkir on-street dapat menjadi solusi yang signifikan dalam pengembangan transportasi berkelanjutan, dengan menargetkan 3 tujuan sebagai berikut:
  • Parkir on-street menciptakan aksesibilitas ke pusat kota dan kondisi lingkungan di area dengan zona parkir menjadi lebih baik.
  • Meningkatnya efisiensi ekonomi. Mengoptimalkan kebutuhan mobilitas yang meningkat sangat penting, karena kemacetan menjadi semakin sering yang menghambat lalu-lintas (baik transportasi umum maupun pribadi) dan memfasilitasi pembangunan ekonomi dengan lebih efektif dengan mengembangkan infrastruktur transportasi.
  • Selain kedua aspek tersebut diatas, investasi pendapatan parkir sangat dibutuhkan sehingga pendapatannya dapat berkontribusi untuk pengembangan transportasi umum serta terciptanya sistem parkir yang lebih transparan.
Fungsi utama dari pengenaan biaya parkir adalah untuk mengurangi permintaan akan lahan parkir, hingga tercipta keseimbangan antara demand dan supply. Dengan menaikkan biaya, permintaan parkir dapat dikurangi. Tujuannya adalah bahwa kendaraan sebaiknya parkir untuk waktu singkat di area-area parkir on-street dan untuk parkir dengan waktu lama dapat menggunakan off-street, inilah yang harus terlihat dalam sistem tarif. Pembatasan parkir harus dilakukan di lebih banyak tempat dan diharapkan memperkuat persaingan antara transportasi umum dengan kendaraan pribadi. Permintaan terhadap transportasi publik akan meningkat sebanding dengan menurunnya penggunaan kendaraan pribadi. Sangat penting bagi pemerintah lokal untuk mendukung transportasi umum dengan menentukan tarif yang lebih besar terhadap penggunaan kendaraan pribadi (seperti biaya parkir). Maka dari itu, pemerintah perlu untuk mengetahui berapa jumlah kendaraan yang parkir, berapa lama, dan mengapa?
Di beberapa kota di Eropa dan di Hongaria khususnya, pemerintah wajib mengimplementasi parkir on-street terutama pada area dengan tingkat okupansi parkir lebih dari 70 %. Oleh karena itu, prinsip-prinsip manajemen lalu-lintas saat ini perlu untuk diawasi secara intensif.
Manajemen Parkir di Jakarta
Sistem parkir on-street yang baik adalah sistem yang keseluruhannya secara teknis dan operasional sangat kompleks, dan subsistemnya saling menyesuaikan. Saat ini tidak ada unsur-unsur dari sistem ini yang diterapkan di Jakarta, sehingga pemerintah kota maupun operator tidak memiliki akses informasi yang dapat dipercaya mengenai operasi dan kemungkinan keberhasilannya.
Tanpa mengetahui tingkat penggunaan parkir, dan kurangnya informasi mengenai pendapatan parkir perhari, diskusi hanya dapat dilakukan seputar operasi, tapi tidak mencakup bagaimana mengelola ekonominya. Padahal, salah satu alat yang terbukti efektif dalam mengontrol lalu-lintas di kota-kota yang padat adalah dengan mengelola parkir.  Pengaturan parkir di satu sisi memungkinkan intervensi langsung dalam menyelesaikan konflik lalu lintas, dan disisi lain secara tidak langsung mempengaruhi lalu lintas di kota karena menghasilkan pendapatan potensial yang signifikan, jika pendapatan yang berasal dari uang itu digunakan untuk pengembangan transportasi kota.
Saat ini, Jakarta telah mengimplementasi parkir on-street namun belum sepenuhnya dilihat sebagai sebuah sistem dan transparansi masih belum terlihat. Hal ini diakibatkan pemerintah tidak memiliki akses informasi setiap harinya mengenai pendapatan parkir, trend parkir, kecepatan sirkulasi, dan mengapa terjadi perubahan -perubahan biaya parkir hari ke hari. Transparansi belum terlihat di Jakarta dimana sistem yang ada saat ini tidak menyediakan faktur bukti pembayaran dalam setiap transaksi sehingga sangat sulit untuk menentukan seberapa realistis informasi yang tersimpan, terutama dalam mengeta¬¬hui berapa jumlah kendaraan yang terparkir. Saat ini sistem di Jakarta masih bergantung pada pegawai parkir, yang secara langsung bertanggungjawab dalam data-data mengenai jumlah dan berapa pendapatan yang dihasilkan. Data parkir yang tersedia hanya dapat diakses oleh operator, dan dikumpulkan secara lokal, sehingga akses terhadap informasi tersebut sangat sulit bahkan tidak memungkinkan. Hal ini menjadikan penghitungan finansial sistem tidak dapat diandalkan.
Sistem pembayaran parkir di Jakarta belum transparan karena orang yang menerima pembayaran adalah orang yang juga memeriksa apakah pengguna parkir telah membayar atau belum. sistem ini sarat dengan penyalahgunaan, karena pembayaran dan pengawasannya dilakukan oleh orang yang sama. Dalam operasinya, praktek yang diterapkan Jakarta masih mengundang pertanyaan, karena uang yang dibayarkan jatuh ke banyak tangan. Proses ini sangat terbuka, dan banyak pihak yang memiliki akses terhadap uang tersebut. Sistem ini juga belum bisa dibilang modern karena terbatasnya cara pembayaran yang dapat dilakukan. Operator memiliki tanggung jawab untuk menyediakan cara paling mudah dalam membayar. Dalam sistem parkir modern, kesempatan membayar lebih bervariasi karena dapat dilakukan baik dengan smart card, credit card bahkan pembayaran dengan sms.

JEPANG :
Di Jepang, sepeda adalah alat transportasi yang paling banyak digunakan. Namun, dengan banyaknya pengguna sepeda juga menimbulkan masalah terutama masalah parkir. Minimnya ruang parkir sepeda menimbulkan masalah tersendiri dengan banyaknya para pengendara sepeda yang mengambil tempat-tempat di ruang publik yang sebenarnya dapat digunakan oleh pejalan kaki.

Jepang memiliki solusi masalah parkir sepeda ini dengan cara yang unik dan kreatif. Terbatasnya lahan di atas tanah untuk ruang parkir, mereka mengatasi solusi ruang parkir sepeda ini dengan membuat parkir sepeda bawah tanah otomatis. Selain aman dari cuaca panas atau hujan, dengan parkir sepeda bawah tanah ini juga aman dari pencurian.





SINGAPORE

Hamilton Scotts, apartemen kelas premium di Singapura, menawarkan kemewahan dalam bentuk parkir. Setiap pemilik apartemen di Hamilton Scotts diberi garasi pribadi yang bisa menampung dua mobil.
Uniknya, garasi pribadi itu terletak di dalam setiap apartemen mereka! Sebuah dinding kaca memisahkan garasi dari ruang tamu, sehingga pemilik apartemen dan tamunya bisa berlama-lama melihat koleksi mobil mewah mereka dari sofa.
Sistem garasi yang menyatu dengan ruang tamu ini cukup sederhana. Saat pemilik apartemen memasuki gedung, mereka harus memarkir mobil mereka di dalam lift kaca.
Sementara pemilik apartemen ke atas lewat lift terpisah. Lift khusus kemudian mengangkat mobil hingga kondominium yang sesuai dan mobil diparkir otomatis dalam garasi kaca yang terlihat dari ruang tamu.
Menghadapi tantangan ini, tim arsitek dan insinyur yang bertanggung jawab atas pembangunan menawarkan konsep yang jauh lebih baik, yakni parkir di ruang tamu.
" Ini bukan hanya sebuah tempat parkir mobil," jelas CEO perusahaan pengembangan real estate KOP Properties.
Ini adalah cara yang inovatif untuk menggunakan mobil mewah sebagai bagian dari dekorasi ruang. Desain yang unik memungkinkan pemilik supercar menampilkan harta berharga mereka, bukannya menyembunyikan mereka di garasi bawah tanah.
Hamilton Scotts adalah bangunan pertama di dunia yang menawarkan sistem parkir yang unik dan canggih ini.
Selain garasi pencakar langit, bangunan ini juga akan menawarkan fitur modern seperti gym, ruang konferensi, Jacuzzi, dan kolam renang outdoor.

2. jadi kesimpulannya setiap negara mempunya sistem parkir otomatis itu berbeda beda, meskipun tujuannnya sama, tetapi konsepnya berbeda beda dengan apa yang di butuhkan oleh negara itu sendiri


sumber:
http://www.itdp-indonesia.org/what-we-do/tdm/sistem-parkir-canggih-untuk-jakarta-2/
https://www.mobgenic.com/wp-content/uploads/2013/06/japan-underground-bike-storage-parking-system-by-giken-2.jpg
https://www.dream.co.id/dinar/cuma-ada-di-singapura-parkir-mobil-di-ruang-tamu-1412238.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar